Dollar AS terkapar di hadapan Yen Jepang

JAKARTA. Ketidakpastian yang membalut spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed melemahkan kinerja mata uang Negeri Paman Sam terhadap Yen Jepang.

Mengacu Bloomberg pada Senin (14/9) pukul 15.50 WIB, pasangan USD/JPY turun 0,39% ketimbang hari sebelumnya menjadi 120,12.

Alwi Assegaf, Analis SoeGee Futures menjelaskan, koreksinya pasangan ini akibat antisipasi menyongsong pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting) pada 16 September 2015 – 17 September 2015.

“Ada kesimpangsiuran apakah The Fed akan mengerek suku bunga atau tidak mengingat gejolak di pasar global baru-baru ini. Saat ini probabilitas AS menaikkan suku bunga hanya 24%,” jelas Alwi.

Perekonomian dunia memang sedang melambat. Kondisi serupa juga terjadi di negara-negara maju seperti China, AS, dan Eropa. Pada bulan Agustus 2015, China men-devaluasi mata uang Yuan sebesar 2% guna mendongkrak ekspor.

Memang Jepang merilis data perekonomian yang kurang mengilap pada Senin (14/9) yakni data Revised Industrial Production per Juli 2015 yang tercatat minus 0,8%, lebih rendah ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yang minus 0,6%. Namun, lanjutnya, fokus pasar mengarah ke FOMC Meeting.

Alwi memprediksi, pergerakan pasangan USD/JPY pada Selasa (15/9) bergantung pada pernyataan dari para pejabat Bank of Japan (BoJ). Jika pihak Negeri Sakura memberikan sinyal terkait penambahan stimulus guna menopang perekonomian, pasangan USD/JPY bisa mencuri kesempatan untuk rebound. Sebaliknya, jika BoJ tidak berencana menambah stimulus, maka pasangan ini akan kembali tertekan.

Editor: Hendra Gunawan.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*