Dollar AS Sesi Eropa Ambruk Lagi Menuju Bawah Kisaran 100

Perkembangan perdagangan dollar AS terhadap banyak mata uang global hingga perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (25/1) bergerak lemah kembali setelah diakhir sesi Asia sempat bergerak kuat kalahkan semua rival utamanya. Sentimen kebijakan perdagangan luar negeri Presiden AS Trump masih menjadi alasan pasar untuk lakukan profit taking dollar AS.

Banyak yang khawatir bahwa pendekatan proteksionis Presiden AS Donald Trump pada perdagangan luar negerinya bisa menyakiti pertumbuhan ekonomi, karena ia  menandatangani pengunduran diri  AS dari Trans-Pacific Partnership. Tapi sentimen pasar telah cerah sedikit, di tengah berita bahwa Trump mengambil langkah-langkah untuk menghidupkan kembali proyek pipa minyak yang telah ditolak oleh pemerintahan Obama.

Untuk sentimen penggerak harian dollar AS, pada sesi malam tidak terdapat rilis data ekonomi yang kuat menggerakkan perdagangan dollar dengan mata uang utamanya. Data yang dirilis berupa data pasokan minyak mentah AS dan data HPI bulanan.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama di tengah perdagangan sesi Eropa anjlok ke posisi 100,05 setelah dibuka pada posisi 100.26. Dollar AS sempat mencapai posisi tertingginya di 100.41 dan kemudian anjlok lagi ke posisi terendah di 100.04.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*