Dollar AS Sesi Eropa 5 April Berusaha Kuat Kembali

Hingga perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (5/4) dollar AS yang sempat tertekan di sesi Asia oleh sentimen safe haven merespon serangan rudal Korea Utara dan juga kekhawatiran pertemuan antara Donald Trump sebagai Presiden AS dan juga Presiden Tiongkok Xi Jinping esok hari, berusaha bangkit dan bergerak positif.

Dollar AS dengan pede berusaha bergerak positif sekalipun sentimen negatif membayangi perdagangan mata uang global tersebut terhadap banyak rival utamanya. Sentimen tersebut datang dari laporan ADP employment change yang diperkirakan menurun dari periode sebelumnya serta data ISM non-manufacturing PMI yang juga diperkirakan menurun.

Dollar AS  sempat bergerak naik ke posisi tertinggi dalam 15 hari pada perdagangan sebelumnya, namun ada usaha pemangkasan dengan lemahnya sentimen penggerak euro, yen Jepang.  Terhadap pound Inggris, dollar AS terpangkas oleh kuatnya data pendukung GBPUSD dengan data final service PMI Inggris yang dilaporkan naik ke posisi tertinggi sejak tahun 2008.

Dan pada sesi Amerika malam ini juga akan dipengaruhi oleh risalah pertemuan FED bulan lalu yang sepertinya dapat memberikan tekanan. Seperti diketahui sebelumnya, Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25bp namun tidak memberikan sinyal kenaikan berikutnya. Keputusan Fed bulan lalu tersebut memberikan kekecewaan pada pembeli dollar AS.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah  perdagangan forex sesi Eropa turun  di 100.48  setelah awal perdagangan  dibuka pada posisi 100.52 lalu sempat menyentuh posisi  terendah di 100.41 dan posisi tertinggi 100.57.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*