Dollar AS Sesi Asia Hanya Kuat Terhadap Kurs Komoditas

Melihat kondisi dollar AS di perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (22/3) setelah ambruk dalam 1 bulan perdagangan lebih sebelumnya, mulai tarik nafas dengan indeks bergerak positif. Di awal sesi indeks terpantau dibuka lebih rendah dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang terjun dibawah 100.

Kekecewaan pasar terhadap Federal Reserve masih terus berlanjut hingga perdagangan semalam, apalagi komentar pejabat tinggi bank sentral Amerika tersebut tidak menunjukkan penolakan persepsi pasar bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga berikutnya dalam waktu cepat.

Untuk pergerakan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, dollar AS  dikhawatirkan masih akan menerima sentimen negatif dari rilis data existing home sales  yang diperkirakan negatif atau lebih rendah dari periode sebelumnya. Dalam sesi Amerika semalam rilis data current account menunjukkan data yang positif dengan jumlah defisit dilaporkan berkurang sedikit.

Terhadap beberapa rival utamanya, dollar AS hanya menguat terhadap kurs komoditas dan euro sedangkan terhadap yen dan poundsterling  kembali terpukul. Meskipun fundamental yen cukup lemah namun ambruknya yield obligasi Amerika memberikan tenaga kuat bagi mata uang safe haven tersebut, selain itu perdagangan bursa saham sedang mengecewakan di sesi Asia.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia hari Rabu  (22/3) bullish  di 99.80  setelah dibuka pada posisi 99.70 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di  99.83.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*