Dollar AS Sesi Asia Berusaha Bangkit Dari Jurang 6 1/2 Bulan

Di tengah perdagangan sesi Asia hari Kamis (1/6) dollar AS bergerak kuat setelah perdagangan sebelumnya jatuh ke posisi 6 1/2 bulan terendah terpukul oleh anjloknya yield obligasi Amerika Serikat merespon Beige Book yang dirilis Federal Reserve semalam. Kekuatan yang didapat dollar AS pagi ini dari komentar Presiden Fed Dallas Robert Kaplan.

Kaplan menyatakan bank sentral Amerika Serikat akan  memangkas neraca keuangannya pada akhir tahun 2017, suatu cara untuk menghindari terjadinya resesi. Dan indeks berjangka atau Fed Fund Rate pada bulan Juni di posisi 90% sekalipun laporan dalam Beige Book semalam membebani Fed rate. Isi dari Beige Book tersebut menyebutkan telah terjadi penurunan harga di beberapa barang, kondisi yang sulit bagi Fed untuk memutuskan kenaikan Fed rate.

Terhadap beberapa rival utamanya hanya aussie dan poundsterling yang mendapat tekanan cukup besar, pasalnya rivalnya tersebut menerima sentimen negatif dari kondisi fundamentalnya sendiri. Seperti poundsterling menerima sentimen negatif dari laporan terkini yang menunjukkan semakin tipisnya harapan partai Konservatif PM Theresa May menang dalam pemilu Inggris 8 Juni.

Untuk pergerakan selanjutnya dollar AS akan menerima sentimen yang negatif dari rilis data pasar tenaga kerjanya pada sesi Amerika malam nanti, seperti data ADP employment change dan data klaim pengangguran AS periode pekan lalu. Karenanya dollar berpotensi bergerak negatif kembali

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia naik  ke 97.05 dari  posisi  awal  sesi  pagi  pada  96.94 setelah perdagangan sebelumnya ditutup turun pada  96.95.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*