Dollar AS Naik Tertinggi 14 Tahun, Harga Komoditas Merosot

Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (19/11) tertekan pelemahan sektor perawatan kesehatan dan investor mencerna komentar pejabat Federal Reserve terkait kebijakan moneter AS. Dow Jones turun 0,19% di 18,867.93 dengan penurunan tertinggi saham Merck, SP500 turun 0,24% ke 2181,90 dengan sektor perawatan kesehatan memimpin tujuh sektor yang lebih rendah serta Nasdaq tergelincir 0,23% ke 5,321.51.

Perdagangan bursa saham Asia pagi ini dibuka mixed pengaruh pelemahan yang terjadi pada bursa Wall Street pengaruh kebijakan moneter AS, Nikkei naik 0,46% ke 18.050,13, ASX 200 turun 0,21% ke 5348,20 serta Kospi turun 0,53% ke 1964,15.

Dari pasar komoditas, harga emas mencapai terendah turun 0,6% menjadi USD 1.208,55 per troy ons sejak akhir Mei pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (19/11) karena dolar AS melonjak ke puncak dekat 14-tahun pada ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS bulan depan dan belanja fiskal yang lebih tinggi dari pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump. Harga minyak mentah WTI naik 0,83% menjadi USD 46,76 per barel pada akhir perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (19/11), dengan tarik menarik sentimen dolar yang lebih kuat dan meningkatnya jumlah kilang minyak AS, diimbangi harapan bahwa OPEC mungkin setuju untuk membatasi pemotongan produksi pada akhir bulan ini.

Dari pasar valas, menguatnya Dollar AS ke posisi tertinggi dalam 14 tahun terhadap mata uang utama lainnya pasca pernyataan pejabat Federal Reserve akhir pekan lalu. EURUSD turun 0,37% ke  level 1.05845. GBPUSD turun 0,60% ke level 1.23391. USDJPY naik 0,66% ke level 110.839

Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Jumat (18/11) turun 0,4% ke posisi 5170,10, Pelemahan IHSG tertekan pelemahan Rupiah dan harga minyak mentah. Sentimen positif dari domestic datang dari data kondisi ekonomi yang stabil serta kondisi keamanan yang masih kondusif. Demikian juga dengan banyak saham unggulan di posisi harga murah. Namun.tekanan dapat terjadi dari kondisi harga minyak mentah yang cenderung turun pekan ini, serta rencana kenaikan suku bunga Fed. Hari ini, IHSG diperkirakan akan di kisaran support 5110-5140 dan kisaran resistance 5198-5227. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : ADRO, BBCA, HMSP dan SMRA.

Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*