Dollar AS kuat, harga emas jadi lemas

JAKARTA. Harga emas turun lagi, setelah sempat naik ke level tertinggi dalam empat pekan terakhir. Otot dollar Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat membebani harga emas.

Mengutip Bloomberg Rabu (15/10), kontrak emas pengiriman Desember 2014 di Commodity Exchange turun 0,7% dibandingkan dengan hari sebelumnya menjadi US$ 1.225,70 per ons troi. Sebelumnya, harga emas sempat melompat ke US$ 1.238,30 pada Selasa (14/10). Ini adalah level tertinggi sejak 17 September 2014.

The Bloomberg Dollar Index Spot menguat 0,3% pada Selasa (14/10) setelah Jerman memangkas outlook pertumbuhan ekonomi. Tingkat kepercayaan investor di Jerman turun selama 10 bulan.

Alwy Assegaf, analis PT SoeGee Futures, mengatakan, penurunan harga emas karena mulai jenuh beli (overbought). Penguatan harga emas yang cukup tajam minggu lalu terhenti pasca penguatan dollar AS setelah euro jatuh. Tapi ini tidak serta merta menghilangkan pamor emas sebagai safe haven. “Isu perlambatan ekonomi dapat membatasi tekanan harga emas. Koreksi harga emas tidak akan terlalu tajam,” ungkap Alwy.

Ekonomi AS Daru Wibisono, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures juga sepakat bahwa pemicu tekanan terhadap harga emas adalah penguatan dollar AS. Setelah FOMC minute pada 9 Oktober 2014, The Federal Reserve tidak menyinggung kenaikan suku bunga.

Komentar terbaru dari Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer memperkirakan, kenaikan suku bunga dapat terjadi pada pertengahan tahun 2015. Walhasil, dollar AS menguat lagi dan memudarkan kilau emas. “Selanjutnya, harga emas akan terpengaruh ekonomi AS, Rabu (15/10) malam,” jelas Daru.

Pengumuman data ekonomi AS antara lain data penjualan ritel inti dan indeks harga produsen (PPI). Secara teknikal, sambung Daru, pergerakan harga emas masih menunjukkan tren penurunan (bearish). Hal tersebut tercermin dari harga yang berada di bawah moving average 50 dan 100.

Kedua moving average ini telah berpotongan, sehingga mengonfirmasi tren bearish. Indikator lain yaitu moving average convergence divergence (MACD) terperangkap di zona negatif dengan garis berada di bawah garis nol. Stochastic berada di level 77,15% dan telah membentuk kurva downtrend. Sementara relative strength index (RSI) telah bermanuver downtrend di level 47,75%.

Secara jangka pendek Daru memprediksi, harga emas akan bergerak di US$ 1.217-US$ 1.239 per ons troi. Jika level support ditembus, harga akan menuju US$ 1.220,60 per ons troi. Sementara jika level resistance yang ditembus akan mendorong penguatan lanjutan ke US$ 1.244,75 per ons troi. Sementara Alwy menduga, harga emas sepekan ke depan di US$ 1.203-US$ 1.242 per ons troi.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*