Dollar AS Jelang Sesi Amerika Bangkit Kembali Menunggu Sinyal Draghi

Jelang perdagangan sesi Amerika Senin malam  (28/11) dollar AS berhasil menguat kembali setelah tertekan kuat akhir pekan lalu hingga awal sesi Eropa hari ini. Ditengah kondisi pasar keuangan yang panik pasca anjloknya harga minyak mentah dan krisis di Italia membuat sentimen kenaikan Fed rate bulan Desember yang semakin dekat terangkat kembali dan menguntungkan dollar AS.

Semakin dekatnya bulan Desember membuat pasar tambah optimis akan rencana normalisasi Federal Reserve pada akhir tahun ini setelah akhir tahun lalu dinaikkan dari posisi suku bunga yang rendah dalam hampir satu dekade. Pasar yang tadinya memborong safe haven lebih banyak memilih alihkan kembali ke dollar AS.

Malam ini tidak ada rilis data yang dapat mempengaruhi pergerakan dollar AS, sehingga indeks dollar AS lebih banyak bergerak mengikuti sentimen global. Dan malam ini pasar global sedang menunggu arahan untuk pergerakan euro dan juga berdampak pada poundsterling. Karena malam ini salah satu agenda yang diangkat dihadapan parlemen Eropa yaitu dampak Brexit terhadap ekonomi negara kawasan Euro.

Terhadap rival utamanya, terpantau dollar hanya menguat terhadap kurs komoditas seperti aussie, dollar Canada dan kiwi dollar serta swissfranc. Pelemahan terhadap kurs komoditas dipicu oleh reboundnya harga minyak mentah dari posisi anjlok cukup parah pekan lalu.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Eropa sedang bergerak di  posisi 101.35, setelah di  perdagangan sesi Asia dibuka pada posisi  101,30.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*