Dollar AS Hanya Kuat Terhadap Kurs Komoditas dan Poundsterling

Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika hari Rabu beberapa jam lalu (22/12), dollar AS  bergerak lemah sejak sesi Asia oleh profit taking yang sangat besar terhadap beberapa rivalnya seperti euro, yen Jepang dan swissfranc. Jelang libur Natal dan pengumuman penting data pertumbuhan ekonomi negara besar tersebut pasar cenderung melepas dollarnya.

Secara fundamental dollar AS masih sangat kuat setelah pekan lalu menerima tenaga yang besar dari kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bp dan proyeksi kenaikan selanjutnya di tahun 2017 sebanyak 3 kali. Sehingga retreat yang terjadi pada dollar cenderung teknikal apalagi rilis data ekonomi semalam yaitu data existing home sales menunjukkan angka yang cukup menggembirakan ekonomi AS.

Terpantau dollar AS hanya kuat terhadap kurs poundsterling dan kurs komoditas oleh karena buruknya fundamental mata uang tersebut. Terhadap kurs komoditas (aussie, loonie, kiwi dollar), dollar menguat dikarenakan anjloknya harga minyak mentah karena data pasokan minyak mentah AS yang meningkat. Sedangkan kurs pound Inggris tertekan oleh sentimen Brexitnya, pasar melihat belum ada kepastian untuk meringankan tekanan dari aksi keluar Inggris dari UE.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada akhir perdagangan sesi Amerika  (21/12) anjlok 0,27% dan berada di  posisi 103.04, setelah sempat mencapai posisi tertinggi  pada posisi  103.38.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*