Di tengah perdagangan sesi Asia hari Kamis (16/3) dollar AS berusaha rebound dari posisi terendah dalam 1 bulan perdagangan pada awal sesi, setelah perdagangan sebelumnya alami tekanan jual yang cukup dalam pasca pengumuman Fed rate yang kurang hawkish. Tenaga penguatan dollar AS didapat dari lemahnya sentimen kuat penggerak rival-rivalnya seperti aussie.
Lihat: Fed Naikkan Suku Bunganya Karena Ekonomi AS Meningkat
Ambruknya dollar AS semalam dikarenakan kebijakan moneter yang ditetapkan Fed bulan ini kurang hawkish, pasar kecewa karena kenaikan suku bunga tahun 2017 tidak ditambah dari yang ditetapkan sebanyak 3 kali demikian juga dengan proyeksi PDB yang masih sama dengan apa yang mereka proyeksikan akhir tahun lalu.
Lemahnya sentimen penggerak aussie pada sesi Asia dikarenakan data pertambahan tenaga kerja yang diekspektasikan meningkat malah menjadi kontraksi alias negatif. Buruknya data tersebut ditambah dengan meningkatnya tingkat pengangguran Australia pada bulan Februari lalu.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (16/3) bullish di 100.64 setelah dibuka pada posisi 100.56 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 100.66 dan sebelumnya ditutup pada posisi 100.43.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind