Dollar AS Belum Tentu Bisa Bangkit Kembali

Masuki perdagangan forex sesi Eropa profit taking masih mendera  dollar AS terhadap banyak rival utamanya kecuali yen, sehingga dollar yang sebelumnya berada di puncak 7 bulan tertinggi jatuh kembali. Semua rival utama dollar menguat kecuali yen yang mendapat tekanan dari kuatnya kembali bursa dan valas Tiongkok.

Profit taking sudah terjadi sejak perdagangan awal pekan, dan semakin bertambah setelah laporan kinerja manufaktur New York menurut laporan Fed menurun dari periode sebelumnya dan juga ekspektasi. Kurangnya penggerak fundamental yang kuat kemarin membuat dollar AS yang berada di atas angin saat ekspektasi kenaikan Fed rate muncul bergerak lemah.

Namun malam ini terdapat penggerak kuat yang dapat memberikan tenaga rebound bagi dollar AS, yaitu data inflasi Amerika Serikat bulan September yang diperkirakan menunjukkan peningkatan dari periode sebelumnya. Disisi lain pelemahan dollar semalam juga mendapat sentimen dari pertimbangan pasar meneliti kembali pernyataan Janet Yellen dan juga Stanley Fischer. Kedua petinggi Fed tersebut memang mengharapkan terjadinya kenaikan Fed rate namun masih perlu pertimbangan berikutnya lagi.

Lihat: Fed Fischer : Suku Bunga Rendah Berbahaya Bagi Stabilitas Keuangan 

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan bergerak lemah  setelah awal perdagangan sesi Asia dibuka  lebih rendah pada posisi 97.86 dan  kini bergerak  pada posisi  97.69.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*