Dolar terus menguat didorong spekulasi bunga Fed

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS terus menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun depan.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik di atas 84,3, tingkat tertinggi dalam 14 bulan terakhir. Greenback juga mencapai tertinggi enam tahun terhadap yen Jepang menjadi 106,47 yen.

Beberapa data ekonomi AS menggembirakan yang dirilis baru-baru ini menimbulkan spekulasi bahwa Fed akan segera menaikkan suku bunga. Namun, pertumbuhan pasar kerja yang lesu masih tetap menjadi salah satu masalah terbesar.

Selain itu, laporan dari Federal Reserve Bank Cabang San Francisco pada Senin mengatakan volatilitas pasar yang rendah mungkin menunjukkan bahwa investor mengharapkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif daripada yang dilakukan Fed saat ini.

Pound Inggris pulih ke posisi awalnya pada pagi hari setelah Gubernur Bank of England (BoE/bank sentral Inggris) Mark Carney menunjukkan bahwa bank sentral mungkin mulai menaikkan suku pada kuartal pertama tahun depan, tetapi pound menghapus keuntungannya karena kekhawatiran atas referendum kemerdekaan Skotlandia yang akan datang.

Survei terbaru menunjukkan bahwa pemilih “Ya” untuk kemerdekaan di Skotlandia telah meningkat menjadi 51 persen, sedangkan pemilih “Tidak” sisi menurun menjadi 49 persen. Responden ragu-ragu tidak dimasukkan. Skotlandia akan mengadakan referendum pada 18 September.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1.2920 dolar dari 1,2908 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6091 dolar dari 1,6121 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9198 dolar dari 0,9291 dolar.

Dolar dibeli 106,34 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,88 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,9340 franc Swiss dari 0,9344 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1004 dolar Kanada dari 1,0963 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*