Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (2/2/2015), saat ini dolar AS berada di posisi Rp 12.705. Menguat dibandingkan posisi penutupan pasar akhir pekan lalu yaitu Rp 12.661.
“Laju rupiah masih melanjutkan pergerakan negatifnya. Adanya pelonggaran moneter di Singapura dan India akan memicu permintaan terhadap mata uang safe heaven yaitu dolar AS,” sebut Reza Priyambada, Kepala Riset Woori Korindo Securities, dalam risetnya.
Bank sentral AS The Federal Reserves/The Fed, lanjut Reza, memang belum menunjukkan indikasi kenaikan suku bunga. Namun, The Fed optimistis bahwa perekonomian Negeri Paman Sam terus membaik sehingga kenaikan suku bunga sangat mungkin akan terjadi tahun ini.
“Hari ini pun masih ada sentimen negatif pada laju rupiah yang dapat membuat pergerakannya melemah. Kami perkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 12.685-12.600/US$,” tulisnya.
(hds/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind