Dolar Sentuh Rp 12.700, Bagaimana Nasib Harga Ponsel?

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat terhadap rupiah dan kini menyentuh Rp 12.700. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah itu, apakah harga ponsel bakal terkerek naik?

Marcomm Director Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo salah satu distributor ponsel di Indonesia mengatakan, ada dua sistem pembelian yang dilakukan pihaknya.

Pertama adalah melalui principal di dalam negeri yang menggunakan rupiah. Kedua adalah mengimpor langsung yang pasti bakal terdampak karena transaksinya menggunakan dolar AS.

Djatmiko mengatakan, hingga saat ini harga ponsel masih normal dan belum mengalami tanda-tanda kenaikan. Terutama dari ponsel yang harus diimpor langsung dengan kurs dolar.

“Sampai sejauh ini kita belum melakukan adjustment. Setahu saya. Kita masih menggunakan harga yang tak ada perubahan,” kata Djatmiko kepada detikFinance, Senin (15/12/2014).

Pria yang akrab disapa Koko ini menuturkan, pihaknya kini sedang melakukan kalkulasi, karena menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah tidak terjadi secara mendadak, melainkan berangsur selama 2 bulan terakhir.

Dijelaskan Koko, jika modal yang harus dikeluarkan pihaknya bertambah secara signifikan, maka bukan tidak mungkin harga ponsel yang dijualnya pun bakal terkerek naik.

“Dari orang finance masih ada hitung-hitungannya tuh. Kalau bisa diadjust dalam konteks ternyata modal kita terjadi peningkatan itu sudah tak nutup. Otomatis kita bakal adjust,” tuturnya.

Itu pun bisa berlaku pada barang-barang yang tak diimpor langsung, yang dibelinya melalui prinsipal di dalam negeri. “Kalau prinsipalnya meng-adjust, kita juga bakal meng-adjust,” katanya.

Koko mengatakan, kenaikan harga ponsel yang signifikan terjadi di tahun 2013, di mana rupiah pun melemah terhadap dolar. “Waktu itu 10% naiknya. Kalau sekarang 10% juga, bisa deg-degan kita,” tutupnya.

(zul/ang)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*