Dolar Rp 14.450, Nilai Wajar Rupiah Sulit Dihitung

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat jelang pertemuan The Federal Reserve (The Fed). Penguatan dolar AS ini juga membuat rupiah semakin loyo.

Menurut Analis First Asia Capital (FAC), David Sutyanto, ketidakpastian yang ditimbulkan The Fed tersebut membuat nilai wajar rupiah sulit dihitung. Sebab, pelaku pasar masih menebak-nebak apakah suku bunga AS jadi naik atau tidak.

“Tekanan di pasar uang masih tinggi, jadinya nilai wajar rupiah tidak bisa dihitung. Kalau (suku bunga) sudah naik nanti baru ketahuan,” katanya kepada detikFinance, Rabu (16/9/2015).

Menurutnya, jika sudah ada kejelasan dari The Fed, maka para pelaku pasar keuangan bisa memperkirakan berapa besar arus dana asing akan keluar dan berapa yang masuk.

“Nanti bisa dihitung, dilihat (capital) outflow berapa dan sampai kapan. Nanti ada titik rasionalnya untuk bisa melihat nilai wajar rupiah,” katanya.

Seperti diketahui, The Fed menggelar pertemuan selama dua hari dimulai Rabu 16 September sampai Kamis 17 September waktu setempat. Pada pertemuan hari terakhir, Gubernur The Fed Janet Yellen akan mengumumkan nasib suku bunga AS.

Akibat ketidakpastian dari suku bunga ini, banyak mata uang dunia yang melemah termasuk rupiah. Rupiah sudah jatuh lebih dari 14% sepanjang 2015.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*