Dolar naik terhadap yen setelah data perdagangan Jepang lemah

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya termasuk yen pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah data menunjukkan defisit perdagangan Jepang melebar pada Maret.

Dolar naik ke tertinggi dua minggu terhadap yen pada karena defisit perdagangan Jepang mencapai 1,446 triliun yen (sekitar 14,14 miliar dolar AS) pada Maret, menandai rekor defisit 21 bulan berjalan, lapor Xinhua.

Selain itu, data menunjukkan ekspor Jepang naik 1,8 persen pada Maret dari setahun sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan umum naik enam persen.

Namun, para analis mengatakan penurunan yen kemungkinan terbatas karena ketegangan baru di Ukraina. Setidaknya tiga orang tewas pada Minggu pagi (20/4) dalam bentrokan antara orang-orang bersenjata dan demonstran pro-Rusia di kota Ukraina timur Slavyansk.

Data ekonomi AS yang dirilis pada Senin juga memberikan dukungan untuk dolar. Indeks Ekonomi Utama (LEI) untuk AS meningkat 0,8 persen pada Maret menjadi 100,9, menyusul kenaikan 0,5 persen pada Februari dan kenaikan 0,2 persen pada Januari, kata Conference Board dalam sebuah laporan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3796 dolar dari 1,3819 dolar pada sesi sebelumnya dan pound Inggris naik menjadi 1,6800 dolar dari 1,6797 dolar. Dolar Australia menguat menjadi 0,9331 dolar dari 0,9328 dolar.

Dolar dibeli 102,63 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,42 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,8848 franc Swiss dari 0,8828 franc Swiss dan naik menjadi 1,1017 dolar Kanada dari 1,1010 dolar Kanada pada sesi sebelumnya. 


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*