Dolar menguat terhadap euro karena kekhawatiran bank Portugal

New York (ANTARA News) – Kurs dolar pulih terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (Jumat pagi WIB) dan menghentikan penurunan tiga hari terhadap euro, menyusul kekhawatiran atas laporan kesulitan pembayaran bank Portugal yang tersebar di zona euro.

Kekhawatiran pasar atas Banco Espirito Santo, pemberi pinjaman terkemuka di Portugal, merugikan pasar-pasar obligasi di sekeliling negara-negara zona euro dan menyeret euro lebih rendah, lapor Xinhua.

Greenback juga didorong oleh sepasang data positif ekonomi AS yang menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia itu tetap berada dalam jalur pemulihan.

Dalam pekan yang berakhir 5 Juli, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman adalah 304.000, lebih besar dari perkiraan penurunan 11.000 dari minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis.

Sementara itu, persediaan grosir AS, komponen penting dari perubahan produk domestik bruto (PDB), naik 0,5 persen pada Mei dari April, sedikit lebih rendah dari konsensus pasar, tetapi masih mengindikasikan kenaikan dalam momentum untuk ekonomi AS pada kuartal kedua tahun ini .

Pada sesi sebelumnya, dolar melemah karena investor melihat ada indikasi kenaikan suku bunga dari risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve.

Risalah mengatakan bahwa akhir pengurangan pembelian aset akan terjadi setelah pertemuan Oktober, jika ekonomi berkembang sesuai harapan, tetapi tidak mengungkapkan petunjuk tentang kapan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,3603 dolar dari 1,3645 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,7143 dolar dari 1,7156 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9394 dolar dari 0,9419 dolar.

Dolar dibeli 101,27 yen Jepang, lebih rendah dari 101,57 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,8926 franc Swiss dari 0,8908 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,0650 dolar Kanada dari 1,0648 dolar Kanada.

Penerjemah: Apep Suhendar


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*