Dolar menguat setelah data inflasi AS naik

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kenaikan inflasi AS menunjukkan ekonomi bergerak lebih dekat ke target inflasi Federal Reserve.

Kenaikan angka inflasi juga meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan mengangkat suku bunga lebih awal dari yang diharapkan, lapor Xinhua.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK), merupakan ukuran utama inflasi, meningkat 0,3 persen pada Maret disesuaikan secara musiman. IHK inti, tidak termasuk kategori makanan dan energi yang volatil, naik 0,2 persen pada bulan lalu, kenaikan yang sama seperti pada Januari dan Februari.

The Fed menegaskan dalam pertemuan kebijakan moneter baru-baru ini bahwa akan tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga ketika telah ada perbaikan lebih lanjut dalam pasar tenaga kerja dan inflasi akan kembali ke target dua persen dalam jangka menengah.

Para analis mengatakan momentum peningkatan pertumbuhan IHK mungkin menawarkan kepercayaan untuk Fed menaikkan suku bunga lebih cepat tahun ini.

Greenback lebih lanjut didukung oleh data sentimen konsumen AS yang kuat. Indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan untuk pertengahan April tercatat 95,9, lebih tinggi dari angka akhir Maret 93,0.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0794 dolar dari 1,0799 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris datar di 1,4961 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7778 dolar dari 0,7815 dolar.

Dolar AS dibeli 118,77 yen Jepang, lebih rendah dari 118,85 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9528 franc Swiss dari 0,9550 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2241 dolar Kanada dari 1,2167 dolar Kanada.

(T.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*