Dolar menguat didorong melemahnya data Jerman

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), dan terus meningkat terhadap euro setelah data menunjukkan kepercayaan bisnis Jerman menurun.

Indeks iklim bisnis dari lembaga riset Ifo turun menjadi 110,4 pada Mei dari 111,2 pada bulan sebelumnya, menunjukkan kepercayaan bisnis Jerman melemah lebih besar dari yang diperkirakan dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara itu dapat melambat pada kuartal kedua.

Data perumahan AS positif yang dirilis pada Jumat juga mendukung dolar. Penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada April berdiri pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 433.000, 6,4 persen di atas tingkat Maret yang direvisi 407.000, Departemen Perdagangan melaporkan pada Jumat.

The Federal Reserve minggu ini merilis risalah pertemuan pada April, di mana ia mengatakan bank sentral tidak “menghadapi pertukaran antara tujuan penciptaan lapangan pekerjaan dan inflasi.”

Bank sentral Jepang, Bank of Japan ( BoJ) pada Rabu memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter saat ini setelah pertemuan kebijakan dua harinya. Namun, beberapa analis berspekulasi bank sentral dapat memperluas langkah-langkah pelonggaran pada Juli.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3632 dolar dari 1,3651 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6831 dolar dari 1,6864 dolar. Dolar Australia naik menjadi 1,9236 dolar dari 0,9217 dolar.

Dolar dibeli 101,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 101,80 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,8955 franc Swiss dari 0,8948 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,0871 dolar Kanada dari 1,0896 dolar Kanada, Reuters melaporkan.

(A026)


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*