Dolar Melemah di Pasar Eropa, Ini Pemicunya

INILAHCOM, Tokyo – Dolar AS diperdagangkan melemah terhadap beberapa pesaing pada awal perdagangan di Eropa, Rabu (10/5/2017). Pelemahan terpengauh keputusan Presiden AS, Donald Trump dengan mengganti Direktur FBI, James Comey.

Indeks Dollar ICE DXY, -0,15% diperdagangkan pada 99,44, terpental dari posisi rendah di 99,38 yang terlihat di awal hari. Itu dibandingkan dengan level 99,39 pada akhir perdagangan New York pada hari Selasa.

Dolar pulih beberapa poin terhadap yen Jepang USDJPY, -0,14% setelah jatuh ke ¥ 113,63 pada perdagangan sebelumnya. Pasangan ini terakhir diperdagangkan di ¥ 113,96, melawan ¥ 113,87 akhir Selasa.

Sebagian besar pelemahan dolar terkonsentrasi di pound Inggris dan salib euro. Pound GBPUSD, + 0,3556% bergerak lebih tinggi ke US$1,2977 dari US$1,2935 pada akhir Selasa, sementara euro EURUSD, + 0.1195% naik menjadi US$1,0889 dari US$1,0872.

Analis di Sucden Financial mencatat dolar turun pada hari Selasa setelah duta besar Inggris untuk Korea Utara mengatakan mungkin ada uji coba nuklir lagi. Politik AS juga membuat bayangan, kata mereka.

“Keputusan Presiden Trump untuk memecat Direktur FBI Comey juga memiliki beberapa dampak negatif terhadap dolar, terutama dengan kekhawatiran bahwa hal itu akan merusak kemajuan dalam mengamankan dukungan kongres untuk reformasi perpajakan,” kata analis Sucden dalam sebuah catatan kepada kliennya, seperti mengutip marketwatch.com.

Presiden AS Donald Trump memecat Comey pada hari Selasa waktu AS karena direktur FBI menangani penyelidikan tersebut ke dalam email pemilihan presidennya Hillary Clinton. Penembakan tersebut segera berlaku, dan Gedung Putih mengatakan pencarian pengganti Comey akan segera dimulai.

Sentimen lain adalah laporan inflasi Bank of England dan pengumuman tingkat suku bunga pada hari Kamis. Datanya mungkin akan menarik minat pound di Inggris. Pergerakannya juga mendekati tingkat kunci bagi investor.

“Sterling naik dengan cepat pada pembukaan hari ini karena pedagang mata potensi serangan terhadap pegangan penting di level psikologi US$1,30. Ini akan menjadi penopang yang lebih tinggi untuk pound,” kata Neil Wilson, analis pasar senior di ETX Capital.

Wilson mencatat sterling juga sekarang mendekati indikator momentum teknis yang diawasi dengan ketat. “Dari sudut pandang teknis, ini adalah sinyal bullish yang kuat dan ditambah dengan pergerakan di luar $ 1,30 bisa mendorong kenaikan lebih lanjut,” katanya dalam catatan Rabu kepada kliennya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*