Dolar Kian Terdesak, Rupiah Menguat 17 Poin

Dolar Kian Terdesak, Rupiah Menguat 17 Poin

TEMPO.CO, Jakarta – Melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap euro dan data ekonomi Amerika yang di bawah ekspektasi menjadi faktor pendorong naiknya nilai tukar rupiah.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali menguat 17 poin (0,15 persen) ke level 11.647 per dolar AS. Rupiah menguat seiring menguatnya mata uang regional terhadap safe haven.

Analis pasar uang PT Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan rilis data keyakinan konsumen dan data perumahan di AS yang di bawah ekspektasi membuat dolar tertekan. “Di saat yang bersamaan, mata uang euro menguat hingga kisaran 1,37 per dolar sehingga berdampak pada menguatnya mayoritas mata uang Asia, termasuk rupiah.”

Data keyakinan konsumen di Amerika bulan Februari turun ke level 78,1 dari sebelumnya 79,4. Selain itu, data harga rumah di AS juga melambat menunjukkan permintaan yang juga melambat. Hal ini membawa sinyal negatif bagi pemulihan ekonomi AS.

Di sisi lain, mata uang 17 negara sedang menguat terhadap dolar AS seiring pulihnya perekonomian Eropa. Pelemahan dolar AS terhadap mata uang rival mendorong gairah pelaku pasar untuk kembali ke aset-aset yang lebih berisiko di pasar berkembang.

Menurut Reny, rupiah masih sanggup bertahan di kisaran 11.600 hingga akhir bulan. “Belum ada sentimen negatif dari dalam negeri, setelah data-data ekonomi yang keluar bulan Februari seperti neraca perdagangan dan transaksi berjalan dirilis sesuai ekspektasi.”

Begitu pula dengan permintaan dolar untuk kebutuhan importir, tampaknya sudah diantisipasi dan tidak sebesar akhir tahun lalu.

PDAT | M. AZHAR


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*