Dolar Keok, Transaksi di Money Changer Masih Normal

Jakarta -Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ternyata tidak membuat transaksi di tempat penukaran uang atau money changer ramai. Kondisinya tidak berbeda jauh dengan hari-hari pada umumnya.

Berdasarkan pantauan detikFinance di PT Ayu Masagung, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014), tidak ada antrean yang terlalu panjang terlihat. Meskipun selalu ada pengunjung yang datang.

“Agak sepi, tapi nggak terlalu beda jauh. Cuma dikit bedanya dibanding hari-hari biasanya,” ungkap salah seorang teller di tengah kesibukan menjalankan tugasnya.

Ia menuturkan, kecenderungan memang ada sedikit penurunan akibat penguatan rupiah. “Mungkin karena kurs turun, ya mungkin cuma Rp 100 tapi kan dapatnya beda,” katanya.

Rata-rata dalam sehari money changer ini melayani tak kurang dari 100 orang pengunjung. Tentunya dengan berbagai keperluan. Misalnya, untuk kebutuhan pribadi, perusahaan, pembayaran umrah, dan sebagainya.

“Kalau buat lebaran mungkin nggak ada ya,” ujarnya.

Harga jual yang berlaku untuk dolar AS adalah Rp 11.500 per dolar AS. Sementara untuk beli Rp 11.625 per dolar AS.

Ia mengaku turun atau naiknya transaksi memang sulit diprediksi, karena terkait dengan pergerakan nilai tukar itu sendiri. “Jadi tergantung, nggak bisa diprediksi kapan ramainya,” sebut teller dengan balutan busana berwarna merah tersebut.

Hari ini, nilai tukar rupiah berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di posisi Rp 11.549 per dolar AS. Menguat dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yaitu Rp 11.695 per dolar AS. Sementara dikutip dari Reuters, nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp 11.570.

(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*