Dolar Keok ke Rp 11.400, Apakah Ada Hubungannya dengan Capres?

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini dibuka menguat. Rupiah perkasa berkat masuknya dana asing ke dalam negeri dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Pengamat Pasar Uang Farial Anwar, penguatan rupiah ini sejalan dengan naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Selain didukung data-data ekonomi seperti turunnya defisit neraca perdagangan dan inflasi yang terkendali, penguatan rupiah juga didukung oleh mulai jelasnya peta politik jelang pemilihan umum presiden.

Secara perlahan tapi pasti para calon presiden yang akan maju dalam Pemiilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI mulai muncul. Investor mulai menerka-nerka arah situasi politik dan ekonomi Indonesia ke depan.

“Asing kembali tertarik masuk ke pasar keuangan kita. Asing tidak hanya masuk lewat IHSG tapi juga obligasi,” ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Rabu (14/5/2014).

Maka dari itu semakin tinggi perputaran rupiah baik itu oleh investor asing maupun domestik. Farial menambahkan, kebutuhan rupiah di dalma negeri juga akan semakin tinggi menjelang pemilu.

Para partai politik bersama calon presidennya akan membelanjakan banyak uang demi keperluan kampanye. Hal ini akan mendorong pemakaian rupiah juga konsumsi dalam negeri.

“Peta politik pilpers juga sudah mulai kelihatan, siapa saja pasangan yang akan maju. Nanti akan lebih positif lagi kalau sudah ada kepastian,” ujarnya.

Menurut data perdagangan Reuters, Rabu (14/5/2014), pagi tadi dolar AS dibuka di level Rp 11.485 per dolar AS, dan sempat turun cukup dalam hingga Rp 11.455 per dolar AS.

Hingga pukul 11.00 WIB siang ini dolar AS dijual di kisaran Rp 11.475 per dolar AS. Perbankan merespons pelemahan dolar AS ini dengan menjual di kisaran yang sama.

(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*