Dolar Dekati Rp 13.000, Pengusaha: Ini Bagus

Jakarta -Kalangan dunia usaha menilai pergerakan nilai tukar rupiah yang berada dalam tren menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sangat bagus. Ini menandakan pandangan optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia sekarang dan ke depannya.

“Justru ini adalah kondisi yang sangat bagus,” ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Haryadi Sukamdani kepada detikFinance, Minggu (6/3/2016).

Dalam perdagangan akhir pekan lalu, dolar AS melemah sampai Rp 13.084, meskipun kemudian ditutup pada level Rp 13.107. Dalam dua bulan dana asing masuk mencapai Rp 35 triliun.

Bagi Haryadi, sekarang waktunya pemerintah menjaga optimisme investor, di antaranya dengan melanjutkan kebijakan yang sudah dikeluarkan sejak akhir tahun lalu, namun belum terealisasi. Pemerintah juga bisa lebih fokus mendorong majunya sektor rill.

“Harusnya kita cepat melakukan eksekusi terhadap kebijakan maupun insentif untuk sektor rill,” jelasnya.

Penguatan rupiah memang ditopang oleh oleh kondisi eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, pemicunya adalah penerapan suku bunga negatif oleh Jepang dan Eropa serta mundurnya rencana AS untuk kembali menaikkan suku bunga.

Dengan posisi tersebut, berinvestasi di pasar keuangan negara-negara maju tentu tidak menguntungkan. Investor kemudian mencari lahan baru, yakni kelompok negara berkembang. Namun, ia mencatat tidak semua negara berkembang aman.

Mengingat ada beberapa negara yang justru mengalami kontraksi pada perekonomiannya, seperti Brazil, Rusia serta Turki. China, kata Haryadi, juga tengah dalam perlambatan ekonomi serius. Pilihan investor hanya Indonesia dan India.

Indonesia menunjukkan hasil positif di akhir tahun dengan realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04% pada kuartal IV-2015. Beberapa kebijakan dinilai akan mendorong ekonomi Indonesia tumbuh sampai dengan 5,3% pada 2016.

“Indonesia akhirnya menjadi pilihan investor untuk berinvestasi,” tegas Haryadi.

(mkl/feb)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*