Dolar Bisa Terus Menjauh dari Rp 12.000, Ini Syaratnya

Jakarta -Nilai tukar rupiah terus melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini dolar makin jauh tinggalkan Rp 12.000, dan ditutup di Rp 11.375.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, rupiah bisa saja terus menguat asal pemerintah tetap melanjutkan reformasi struktural dari paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan. Terutama untuk menjaga neraca perdagangan agar terhindar dari defisit setiap bulannya.

“Harus dilihat data neraca perdagangan, karena itu reformasinya harus berlanjut,” ujar Chatib di kantornya, Jakarta, Senin (10/3/2014).

Bentuk reformasi struktural itu di antaranya adalah, dengan mengurangi ketergantungan impor minyak, dan barang-barang tidak penting lainnya. Kemudian meningkatkan ekspor dengan nilai tambah, seperti barang manufaktur.

Memasuki triwulan II-2014 (April-Juni), Chatib mengatakan, kondisi neraca perdagangan dimungkinkan kembali ke masa sulit. Karena impor barang modal akan meningkat tajam yang sesuai siklus terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Polanya biasanya (neraca perdagangan) triwulan I agak oke tapi rendah, triwulan II defisit agak tinggi karena orang impor barang modal, triwulan III turun IV turun. Saya sudah bilang dari awal itu,” jelasnya

Selain itu juga harus diperhatikan adalah, neraca pembayaran dan jasa. Sehingga secara keseluruhan dalam defisit transaksi berjalan (current account deficit) dapat terus diperkecil. Chatib pun menargetkan sebesar 2,5% pada akhir tahun 2014. Next

(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*