Dolar AS Turun Terhadap Mata Uang Utama

INILAHCOM, New York – Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, Rabu atau Kamis (13/08/2015) pagi WIB. Itu, tertekan keraguan mengenai apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada September, menyusul penurunan tajam yuan China.

Yuan China (RMB) memperpanjang penurunan nilainya, Rabu (12/08/2015, sehari setelah keputusan bank sentral meningkatkan sistem paritas tengah yuan yang bertujuan lebih mencerminkan nilai tukar pasar terhadap dolar AS. Bank sentral China, People’s Bank of China (PBoC), mengutip dolar AS yang kuat dan apresiasi tajam dalam nilai tukar riil efektif yuan sebagai pertimbangan utama di balik perubahan kebijakannya.

Para analis mengatakan langkah China itu melemparkan ketidakpastian tentang waktu kenaikan suku bunga Fed tahun ini, dan banyak investor berpikir ada sedikit peluang untuk kenaikan suku bunga pada September. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,03 persen menjadi 96,290 pada akhir perdagangan, tingkat terendah dalam sebulan.

Para investor juga menunggu data penjualan ritel AS yang dipantau secara cermat yang akan rilis, Kamis (12/08/2015) untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi U$1,1162 dari US$1,1035 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,5608 dari US$1,5564 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi US$0,7374 dari US$0,7291. Dolar AS dibeli 124,22 yen Jepang, lebih rendah dari 125,15 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,9743 franc Swiss dari 0,9892 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2994 dolar Kanada dari 1,3124 dolar Kanada. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*