Dolar AS Tertekan Euro Setelah Keputusan ECB

INILAHCOM, New York – Kurs dolar AS melemah terhadap euro di perdagangan New York, Jumat (11/03/2016) pagi WIB. Itu setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memperluas rencana stimulusnya, tetapi mengisyaratkan tidak akan ada penurunan suku bunga selanjutnya.

ECB pada Kamis memutuskan untuk memotong suku bunga acuan atau operasi pembiayaan kembali (refinancing) utama untuk kawasan euro sebesar lima basis poin ke rekor terendah nol persen. Bank sentral juga memperluas program pembelian aset dari 60 miliar euro atau US$66,81 miliar menjadi 80 miliar euro atau US89,08 miliar per bulan, yang dimulai pada April.

Namun, Presiden ECB Mario Draghi menyatakan bahwa tahun-tahun pemotongan suku bunga mungkin pada akhirnya dapat berakhir. “Suku bunga akan tetap rendah, sangat rendah, untuk jangka waktu yang panjang dan jauh melewati batas pembelian kami,” kata Draghi, menambahkan bahwa “dari perspektif hari ini dan memperhitungkan dukungan dari langkah-langkah kami untuk pertumbuhan dan inflasi, kami tidak mengantisipasi bahwa diperlukan untuk mengurangi suku bunga lebih lanjut.”

Mata uang bersama melonjak 1,8 persen terhadap greenback pada akhir perdagangan. Sementara itu, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,04 persen pada 96,159. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi US$1,1206 dari US$1,1010 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,4290 dari US$1,4221.

Dolar Australia turun ke US$0,7450 dari US$0,7511. Dolar dibeli 112,99 yen Jepang, lebih rendah dari 113,33 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,9821 franc Swiss dari 0,9970 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3345 dolar Kanada dari 1,3252 dolar Kanada. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*