Dolar AS Tembus Rp 14.000, BUMN Konstruksi Ini Untung

Jakarta -Nilai dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, hari ini mata uang Paman Sam tersebut sudah tembus Rp 14.000. Namun, BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk justru masih bisa mendapat keuntungan.

Direktur Utama PT Wijay‎a Karya Bintang Perbowo mengatakan, perseroannya tengah surplus dolar. Karena, beberapa proyek yang digarap menggunakan modal dolar AS, sehingga keuntungannya didapat dalam bentuk dolar.

“Biasanya kita setahun tuh surplus lah setahunnya. Kurang lebih US$ 50 juta. Kalau kita punya pembiayaan dalam dolar itu US$ 100 juta, pembiayaan kita itu biasanya lebih dari US$ 100 juta. Terjemahannya. Jadi surplus,” kata Bintang ditemui di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Beberapa proyek yang digarap perseroannya seperti apartemen dan jalan tol di Aljazair, ada pula proyek di Timor Leste.

Namun, ia berharap depresiasi rupiah terhadap dolar tak berpengaruh signifikan terhadap lini bisnis yang dijalankan perseroan. Untuk proyek-proyek yang transaksinya menggunakan dolar, penerimaan pun menggunakan dolar.

“Mudah-mudahan sih nggak, karena kita kalau yang materi di dalam penyediaannya dalam dolar. Penerimaannya juga dalam dolar,” kata Bintang.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Wijaya Karya, Adji Firmantoro sempat menyebutkan, banyak pembayaran kontrak ‎yang menggunakan dolar, sehingga perseroan mengalami kelebihan dolar.

“Terus terang kita over liquid dolar. Jadi sampai akhir tahun ini masih surplus. Jadi mungkin tahun ini keuntungan kita bertambah, tapi belum terlalu signifikan,” kata Adji beberapa waktu lalu.

(zul/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*