Dolar AS Sedikit Menguat di Perdagangan Asia

INILAHCOM, Tokyo – Kurs dolar sedikit menguat di perdagangan Asia, Rabu (29/07/2015). Itu karena pedagang tetap gelisah setelah pasar saham China jatuh pekan ini dan Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya, dengan harapan beberapa petunjuk tentang rencana menaikkan suku bunganya.

Pada perdagangan sore di Tokyo, dolar berada di 123,64 yen, terhadap 123,56 yen di New York pada Selasa sore. Euro berpindah tangan pada US$1,1036 dan 136,45 yen dibandingkan dengan US$1,1058 dan 136,64 yen di perdagangan AS.

Greenback berada di bawah tekanan pekan ini karena penurunan lebih dari 11 persen pada saham China sejak Jumat lalu memperbarui kekhawatiran kemunduran lain di pasar ekonomi nomor dua di dunia itu, mengirimkan investor beralih ke investasi yang lebih aman. Yen dianggap sebagai investasi yang aman di masa ketidakpastian.

Sementara komite kebijakan Fed tidak diperkirakan akan mengumumkan penurunan suku bunga pada Rabu, para dealer akan meneliti pernyataan terbaru untuk melihat apakah Fed memberikan petunjuk tentang kapan akan mulai menaikkan suku bunga, dengan perkiraan September atau Desember. Pemerintah AS juga dijadwalkan akan merilis angka pertumbuhan ekonomi April-Juni pada Kamis.

Dolar sebagian besar lebih rendah terhadap mata uang Asia-Pasifik, tetapi masih berada di dekat tertinggi multi-tahun. Unit AS turun menjadi Rp13.459 dari Rp13.463, Selasa, menjadi 34,92 baht Thailand dari 34,93 baht dan menjadi 63,87 rupee India dari 64,06 rupee.

Greenback juga turun menjadi 31,45 dolar Taiwan dari 31,49 dolar Taiwan, menjadi 1.158,61 won Korea Selatan dari 1.165,45 won dan menjadi 1,3656 dolar Singapura dari 1,3672 dolar Singapura, tetapi naik menjadi 45,51 peso Filipina dari 45,49 peso. Dolar Australia menguat menjadi 73,21 sen AS dari 73,16 sen AS, sedangkan yuan China berada di 19,90 yen terhadap 19,88 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*