Dolar AS Rp 14.400, Menkeu: Asumsi Bunga The Fed Sudah Naik

Jakarta -Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen telah mengumumkan suku bunga acuan ditahan pada level yang nyaris 0% yaitu 0,25%. Ada sinyal rencana kenaikan ditunda hingga akhir tahun.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai masih akan adanya ketidakpastian yang akan berlangsung di pasar keuangan ke depannya. Setidaknya sampai Bank Sentral Amerika Serikat (AS) itu benar-benar merealisasikan rencana kebijakannya.

Walaupun sebenarnya posisi rupiah saat ini, dengan dolar AS yang sudah menembus Rp 14.400 sudah menggambarkan kenaikan dari suku bunga seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.

“Di sektor keuangan tentu masih akan ada tantangan, tapi kami melihat bahwa nilai tukar dolar terhadap semua mata uang saat ini sudah mengasumsikan atau mem-price in kemungkinan atau sudah dinaikan tingkat bunga tersebut,” ungkap Bambang dalam keterangannya, Jumat (18/9/2015).

Artinya bila kebijakan itu direalisasikan sekalipun, gejolak yang akan ditimbulkan tentunya tidak akan terlalu besar. Apalagi dengan posisi sektor keuangan sekarnag dianggap semakin solid dan kuat terhada goncangan.

“Sampai sekarang kondisi sektor keuangan masih kuat masih solid dan masih kuat menahan gonjangan yang terjadi di luar dan kita menjaga di segala lini di Surat Utang Negara (SUN) maupun di rupiah, jadi artinya kalau itu dinaikan sebenarnya kndisi harui ini seolah-olah sudah naik. Jadi kalau terjadi kenaikan yang sebenarnya harusnya ekonomi kita sudah punya daya tahan yang cukup baik,” papar Bambang.

Meskipun demikian, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap menjaga kestabilan perekonomian, khususnya rupiah.

“Nanti BI dan kita akan terus menjaga nilai tukar mencerminkan kondisi yang bisa menjaga ketahanan ekonomi Indonesia, dan kita akan berupaya dari waktu ke waktu dengan berbahgai instrumen utk memperbaiki nilai tukar rupiah tersebut. Untuk mengantisipasi kiat selalu fokus pertama dalam menjaga fundamental ekonomi kita, makro maupun sektor keuangan,” terangnya.

(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*