Dolar AS Rp 14.000, OJK Minta Perbankan Mulai Hati-hati

Jakarta -Perbankan Indonesia dinilai masih dalam kondisi aman meskipun nilai tukar rupiah terus merosot ke level Rp 14.000 per dolar AS. Meski demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta untuk tetap berhati-hati.

“Kita lihat ada beberapa bank yang modalnya menyusut, kita komunikasikan hati-hati bagaimana mengatasi kondisi ini terjadi. Kami minta pemegang saham untuk bersiap,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dia menjelaskan, pihaknya terus memantau kondisi pasar keuangan terkini dan melakukan uji ketahanan atau stress test terhadap rupiah di level tertentu untuk mengantisipasi adanya tekanan sektor keuangan yang lebih dalam.

“Ya kan sekarang masih aman. Namanya stress test bukan berarti saat krisis baru dibikin, sejak dulu dilakukan. Kalau misalnya nanti tiba-tiba kurs sekian, gimana kondisi bank-nya. Kalau masih jauh berarti mereka nggak begitu worry,” katanya.

Kondisi saat ini, kata Nelson, meskipun perbankan masih dalam kondisi aman, namun secara permodalan mulai tergerus. Untuk itu, opsi pembelian kembali (buyback) saham dirasa perlu dilakukan.

“Tapi kalau sekarang bank melakukan stress test bank-nya sendiri dan ternyata CAR (modal) kita menjadi tipis di atas ketentuan minimum, ya mereka harus melakukan ancang-ancang. Jadi bank-nya berkepentingan melakukan (buyback), kita pengawas mengatakan eh hati-hati loh kalau sudah ini nanti pemegang saham harus mulai bersiap-siap,” kata Nelson.

Dia menyebutkan, bank-bank yang modalnya minim diminta untuk segera menambah modal. Dengan modal yang cukup, perbankan akan bisa mengantisipasi tekanan di pasar keuangan.

“Dari hasil stress test-nya melihat ada indikasi kalau kurs nggak ketahan ini, dia lihat modalnya sudah mendekati border,” ujar Nelson.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*