Dolar AS Rp 13.900, Menkeu Bambang Minta Investor Jangan Berlebihan

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin terpuruk dalam beberapa hari terakhir. Dolar AS nyaris menembus level Rp 14.000 hari ini.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan ini disebabkan oleh sentimen berlebihan dari investor. Karena tengah dalam berbagai berbagai persoalan. Seperti perang mata uang, kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS The Fed dan lainnya.

“Sentiment berlebihan itu mungkin karena khawatir akan currency war, karena price war di oil, dan spekulasi bahwa AS akan segera menaikkan tingkat bunga. Jadi ini kombinasi yang akhirnya berimbas pada semuanya. Contohnya kan harga saham di AS pun jatuh, semua bursa kena,” papar Bambang di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Dari sekian banyak persoalan, investor menganggap kondisi sekarang sangat irasional dan penuh ketidakpaastian. Sehingga lebih baik memilih untuk meletakkan dananya di tempat yang aman, yaitu AS atau yang sering disebut sebagai safe haven.

Irrationality karena (investor) menganggap dunia ini sedang tidak ada jalan keluar untuk bisa segera memulihkan kondisi perekonomian,” sebutnya.

Posisi nilai tukar rupiah sekarang memang tidak mencerminkan fundamental ekonomi. Sehingga perlu dijaga agar tidak melemah terlalu dalam.

“Dalam pengertian yang terjadi sekarang tidak mencerminkan fundamental dan lebih berdasarkan pada sentiment yang berlebihan,” tukasnya.

(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*