Dolar AS menguat setelah turun tajam

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah jatuh ke tingkat terendah satu tahun dalam sesi sebelumnya.

Greenback melemah terhadap sebagian besar mitranya pada perdagangan Selasa di tengah rencana utang Yunani dan data ekonomi AS yang suram, lapor Xinhua.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,00 persen pada sesi sebelumnya, kemerosotan satu hari terbesar sejak Oktober 2013. Indeks naik 0,41 persen menjadi 93,982 pada akhir perdagangan Rabu.

Di sisi ekonomi, perusahaan-perusahaan swasta AS menambah 213.000 pekerjaan baru pada Januari, paling sedikit sejak Oktober, kata Laporan Ketenagakerjaan Nasional yang dirilis bersama oleh Automatic Data Processing (ADP) dan Moody Analytics pada Rabu, berdasarkan survei bulanan.

Para ekonom telah memperkirakan lapangan kerja naik sekitar 225.000 pekerjaan pada Januari menyusul angka kenaikan direvisi naik 253.000 pekerjaan pada Desember.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1418 dolar dari 1,1487 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5222 dolar dari 1,5168 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7781 dolar dari 0,7795 dolar.

Dolar AS dibeli 117,36 yen Jepang, lebih rendah dari 117,60 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9237 franc Swiss dari 0,9229 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2566 dolar Kanada dari 1,2411 dolar Kanada.

(T.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*