Dolar AS Menguat di Negara Berkembangan Asia

INILAHCOM, Tokyo – Kurs dolar menghadapi tekanan jual terhadap mata uang utama tetapi menguat terhadap sebagian besar mata uang Asia-Pasifik, Senin (05/10/2015). Itu karena kekhawatiran atas negara-negara berkembang tetap kuat meskipun Washington diperkirakan menunda kenaikan suku bunga.

Unit AS naik tipis menjadi 119,97 yen dalam perdagangan sore di Tokyo dari 119,92 di New York, Jumat (02/10/2015) sore, tapi masih turun dari 120,05 yen di Tokyo pada pagi hari. Euro naik menjadi US$1,1235 dan 134,78 yen di Tokyo dari US$1,1219 dan 134,53 yen di perdagangan AS.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS untuk September menunjukkan pelambatan pertumbuhan lapangan pekerjaan dalam dua bulan terakhir, stagnasi upah, dan tingkat partisipasi jatuh ke posisi terendah 38 tahun, meredam kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Oktober.

Seruan pada Fed untuk menaikkan suku bunga itu menempatkan tekanan baru pada negara-negara berkembang karena investor menarik uang tunai mereka untuk mencari imbal hasil yang lebih baik di Amerika Serikat.

Dalam perdagangan sore di Tokyo, dolar Singapura turun 0,03 persen dari Jumat terhadap unit AS, won Korea Selatan tergelincir 0,69 persen dan dolar Taiwan kehilangan 0,63 persen. Rupee India turun 0,30 persen dan rupiah Indonesia turun tipis 0,60 persen sedangkan baht Thailand datar. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*