Dolar AS Menguat di Asia

INILAHCOM, Tokyo – Kurs dolar menguat mendekati tingkat tertinggi delapan tahun terhadap yen di Asia, Selasa (10/03/2015). Itu terdorong meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun karena ekonomi AS terus meningkat.

Di Tokyo, greenback sempat melonjak ke setinggi 122,02 yen pada tengah hari perdagangan, sekitar tingkat yang tidak terlihat sejak Juli 2007. Dolar kemudian menetap kembali ke 121,68 yen pada perdagangan sore, tetapi masih naik dari 121,15 yen di New York, Senin (09/03/2015) sore.

Euro melayang-layang di sekitar posisi terendah 11-tahun terhadap dolar setelah Bank Sentral Eropa memulai program stimulus pembelian obligasi yang telah lama ditunggu-tunggu. Mata uang tunggal merosot menjadi US$1,0797 dari US$1,0854 di perdagangan AS, dan 131,39 yen dari 131,49 yen.

“Ekonomi AS sedang bergerak ke arah yang benar, dan harapan kenaikan suku bunga akan berlanjut sampai pertemuan Fed minggu depan, yang berarti yen bisa terus melemah terhadap dolar,” jelas kepala penyiasat SMBC Friend Securities Toshihiko Matsuno kepada Bloomberg News.

Data pekerjaan AS pada Jumat lalu menambah bukti bahwa ekonomi AS dalam jalur pemulihan dan memicu ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunganya pada awal Juni. Senin, Presiden Fed Dallas Richard Fisher memperingatkan risiko resesi jika kenaikan suku bunga ditunda.

“Komentar Fisher telah menambahkan bumbu untuk reli dolar,” kata kepala strategi mata uang pada Mitsubishi UFJ Morgan Stanley di Tokyo Daisaku Ueno.

Dolar telah melonjak setelah Fed mengakhiri program pembelian obligasi, pelonggaran kuantitatif (QE) pada akhir 2014. Itu terjadi hanya ketika bank sentral Jepang (BoJ) meningkatkan program serupa miliknya, sementara pada Senin, ECB memulai untuk pertama kalinya program QE mencoba untuk menangkis deflasi di zona euro. Investor juga mengawasi Yunani yang sedang mempersiapkan diri untuk pembicaraan teknis perpanjangan dana talangan (bailout) penting, Rabu.

Pemerintah Yunani, Senin menguraikan reformasi yang diminta pemberi pinjaman dalam pertukaran dengan bantuan keuangan berikutnya pada pertemuan para menteri keuangan zona euro di Brussel. Para menteri sepakat bulan lalu untuk memperpanjang dana talangan Yunani saat ini yang akan berakhir Juni, selama Athena datang dengan proposal yang sesuai, meskipun para investor gelisah setelah kepala Eurogroup Jeroen Dijsselbloem menuduh orang-orang Yunani membuang-buang waktu.

Dolar sebagian besar lebih kuat terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS naik menjadi 62,77 rupee India dari 62,67 rupee, menjadi 1.121,05 won Korea Selatan dari 1.111,82 won, menjadi 1.3860 dolar Singapura dari 1,3815 dolar Singapura, dan menjadi 32,63 baht Thailand dari 32,57 baht. Dolar juga naik tipis menjadi 44,28 peso Filipina dari 44,27 peso, sementara itu tidak berubah pada 31,56 dolar Taiwan.

Unit AS turun menjadi Rp13.065,00 dari Rp13.067,5, Senin — tingkat tertinggi sejak pertengahan 1998. Dolar Australia melemah menjadi 76,44 sen AS dari 76,96 sen AS, sementara yuan China naik menjadi 19,43 yen dari 19,31 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*