Dolar AS melemah setelah naik tajam

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah naik tajam di sesi sebelumnya didukung berita bahwa ekonomi kuartal ketiga negara itu tumbuh lebih kuat dari yang diperkirakan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,18 persen menjadi 89,900 pada akhir perdagangan.

Indeks menyentuh 90,093, tingkat tertinggi sejak April 2006 di sesi sebelumnya setelah laporan menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat naik pada tingkat tahunan sebesar lima persen pada kuartal ketiga, membuat laju terkuat dalam lebih dari satu dekade.

Para analis mengatakan greenback memangkas beberapa keuntungannya pada Rabu, di tengah spekulasi pasar bahwa reli baru-baru ini terlalu cepat. Momentum kenaikan ekonomi AS telah mendukung ekspektasi investor bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertengahan 2015.

Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Rabu bahwa dalam pekan yang berakhir 20 Desember, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan musiman di AS mencapai 280.000, turun 9.000 dari tingkat belum direvisi minggu sebelumnya 289.000.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2200 dolar dari 1,2178 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik ke 1,5557 dolar dari 1,5519 dolar. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,8109 dolar dari 0,8097 dolar.

Greenback dibeli 120,46 yen Jepang, lebih rendah dari 120,73 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9856 franc Swiss dari 0,9874 franc Swiss, dan naik menjadi 1,1628 dolar Kanada dari 1,1616 dolar Kanada.

(Uu.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*