Dolar AS melemah setelah data perumahan turun

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data perumahan yang keluar dari negara itu negatif.

Menurut laporan asosiasi agen real estat atau National Association of Realtors pada Senin, penjualan pending home (rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS menurun pada awal tahun ini menyusul rata-rata tertinggi tahunan untuk indeks dalam hampir satu dekade.

“Pending Home Sales Index” turun 2,5 persen menjadi 106,0 pada Januari dari 108,7 direvisi naik pada Desember. Perkiraan terbaru berada di bawah konsensus pasar untuk naik 0,5 persen.

Sementara itu, investor masih mencerna data pertumbuhan ekonomi negara itu untuk kuartal keempat 2015.

Menurut estimasi kedua yang dirilis Jumat oleh Departemen Perdagangan AS, produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan sebesar 1,0 persen pada kuartal keempat 2015, mengalahkan konsensus pasar 0,4 persen.

Dalam perkiraan sebelumnya, peningkatan PDB riil untuk kuartal keempat 2015 adalah 0,7 persen.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0883 dolar dari 1,0928 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3916 dolar dari 1,3861 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7140 dolar dari 0,7123 dolar.

Dolar dibeli 112,83 yen Jepang, lebih rendah dari 113,91 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9990 franc Swiss dari 0,9974 franc Swiss, dan turun ke 1,3517 dolar Kanada dari 1,3522 dolar Kanada, demikian seperti disiarkan kantor berita Xinhua.

(Uu.A026)

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*