Dolar AS melemah meski data ekonomi menguat

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama di New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB), meskipun data ekonomi dari negara itu tampak menguat.

Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk permintaan akhir meningkat 0,3 persen pada November, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat.

Sementara itu, Departemen Perdagangan mengatakan bahwa perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan AS untuk November naik 0,2 persen dari bulan sebelumnya menjadi 448,1 miliar dolar AS.

Namun, greenback di bawah tekanan karena akumulasi kekhawatiran pasar di tengah kemerosotan harga minyak, yang jatuh ke dekat terendah dalam tujuh tahun pada Jumat. Mata uang safe haven termasuk yen Jepang dan franc Swiss menguat terhadap dolar AS selama sesi perdagangan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,41 persen menjadi 97,542 pada akhir perdagangan di New York.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0994 dolar AS dari 1,0936 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5229 dolar AS dari 1,5159 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7191 dolar AS dari 0,7289 dolar.

Dolar AS dibeli 120,78 yen Jepang, lebih rendah dari 121,62 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9820 franc Swiss dari 0,9891 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3735 dolar Kanada dari 1,3618 dolar Kanada, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*