Dolar AS melemah kembali setelah naik tajam

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah melonjak ke rekor tertinggi terhadap yen Jepang dan euro.

Dengan tidak adanya data utama AS yang keluar pada Senin, greenback pada awal perdagangan naik ke tertinggi tujuh tahun terhadap yen dan ke tertinggi dua tahun terhadap euro karena investor masih terhibur oleh laporan penggajian non-pertanian AS yang positif pada Jumat lalu, lapor Xinhua.

Laporan optimis mendukung spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya sebelum pertengahan 2015. Investor menunggu pertemuan kebijakan moneter Fed Desember yang dipantau cermat yang dijadwalkan minggu depan.

Yen lebih lanjut di bawah tekanan karena data pemerintah yang direvisi pada Senin menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Jepang pada kuartal ketiga tahun ini menyusut secara tahunan 1,9 persen, lebih tinggi dari semula kontraksi 1,6 persen.

Namun, dolar AS menyerahkan keuntungan awalnya terhadap euro dan yen karena aksi ambil untung di sesi selanjutnya. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,30 persen di 89,063 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2329 dolar dari 1,2284 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5670 dolar dari 1,5591 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8304 dolar dari 0,8320 dolar.

Dolar AS dibeli 120,43 yen Jepang, lebih rendah dari 121,45 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9751 franc Swiss dari 0,9786 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,1462 dolar Kanada dari 1,1439 dolar Kanada.  (A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*