Dolar AS melemah jelang pernyataan pertemuan pertama Fed 2016

Tokyo (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap yen dan sebagian besar mata uang negara berkembang di perdagangan Asia pada Rabu, karena pasar fokus pada pertemuan pertama Federal Reserve AS tahun ini.

Bank sentral AS diperkirakan tidak akan mengumumkan perubahan kebijakan moneter setelah pertemuan berakhir pada Rabu, menyusul kenaikan suku bunga bersejarah pada Desember.

Para investor akan meneliti pernyataan pasca-pertemuan untuk mencari tanda-tanda bahwa bank akan mengurangi intensitas sinyalnya atas empat kenaikan suku bunga tahun ini, yang akan mendukung dolar.

“Jika nada Fed terdengar terlalu dovish, mereka akan kehilangan pilihan untuk meningkatkan suku bunga pada Maret,” Masato Yanagiya, kepala perdagangan valuta asing di Sumitomo Mitsui Banking, mengatakan kepada Bloomberg.

“Jika Fed tidak begitu dovish, kemungkinan imbal hasil AS akan naik, dan dolar akan menguat.”

Bank sentral Jepang (BoJ) akan mengakhiri pertemuan kebijakan pertama tahun ini pada Jumat, setelah beredar spekulasi pada awal pekan ini bahwa bank sedang mempertimbangkan stimulus lebih lanjut untuk melawan pelemahan di ekonomi nomor tiga dunia itu.

Di Tokyo, greenback melemah menjadi 118,09 yen dari 118,42 yen pada Selasa di New York.

Euro merosot menjadi 1,0864 dolar dan 128,30 yen dari 1,0868 dolar dan 128,70 yen.

Spekulasi bahwa The Fed mungkin mundur dari jadwal kenaikan suku bunganya yang ambisius memberi dorongan terhadap mata uang negara-negara berkembang, sementara ekuitas regional yang secara luas mengalami reli juga mengangkat selera terhadap unit-unit berimbal hasil lebih tinggi, berisiko.

Ringgit Malaysia yang bergantung pada minyak naik 0,67 persen setelah minyak mentah menguat pada Selasa, sementara won Korea Selatan naik 0,2 persen, nilai tukar rupiah Indonesia naik 0,1 persen, dan baht Thailand juga naik tipis 0,1 persen.

Dolar Australia naik 0,3 persen setelah sebuah laporan menunjukkan peningkatan dalam inflasi menurunkan ekspektasi bank sentral negara itu akan segera memotong suku bunganya lagi.

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*