Dolar AS jatuh terhadap euro setelah naik tajam

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap euro pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah sesi sebelumnya membukukan kenaikan terhadap mata uang bersama di tengah kekhawatiran meningkatnya tentang masalah utang Yunani.

Euro naik tipis setelah turun 0,6 persen terhadap greenback di sesi sebelumnya, ketika pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Yunani telah terjebak dalam negosiasi dengan IMF dan mitranya dari zona euro tentang reformasi ekonomi yang diperlukan oleh pemberi pinjaman untuk mendapatkan lebih banyak bantuan guna memecahkan masalah utang menekan.

Euro berada di bawah tekanan lebih lanjut karena Bank Sentral Eropa (ECB) mengusulkan kenaikan batasan pada bank ketika mereka meminjam dari bank sentral Yunani, menurut laporan Bloomberg, Selasa.

Dengan tidak ada data yang signifikan keluar dari negara itu, dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, berakhir naik 0,03 persen menjadi 97,968.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0735 dolar dari 1,0734 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4925 dolar dari 1,4903 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7707 dolar dari 0,7720 dolar.

Dolar AS dibeli 119,70 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,31 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS merosot menjadi 0,9551 franc Swiss dari 0,9564 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2289 dolar Kanada dari 1,2232 dolar Kanada. Demikian lapora Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*