Dolar AS Jatuh Lagi

INILAHCOM, New York – Kurs dolar AS jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama, Jumat atau Sabtu (22/08/2015) pagi WIB. Itu karena investor menurunkan ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga pada September 2015 setelah rilis data ekonomi dari China lemah.

Indeks Pembelian Manager (PMI) umum Caixin Tiongkok mundur ke 47,1 pada Agustus dari 47,8 pada Juli, tingkat terendah sejak Maret 2009. Para analis mengatakan data China lemah menambahkan kemerosotan harga komoditas, meningkatkan ketidakpastian tentang waktu Federal Reserve menaikkan suku bunganya.

Mereka mencatat bahwa suku bunga lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen, menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan ekonomi global.

Dolar AS lebih lanjut di bawah tekanan karena data ekonomi negara itu keluar negatif. Perusahaan data keuangan Markit melaporkan Jumat manufaktur AS menunjukkan kehilangan momentum baru selama Agustus 2015.

PMI manufaktur AS disesuaikan musiman dari Markit merosot dari 53,8 pada Juli 2015 menjadi 52,9 pada Agustus 2015, gagal memenuhi konsensus pasar 54,2. Angka tetap di atas ambang batas netral 50,0, tetapi tercatat sebagai terendah sejak Oktober 2013.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,04 persen menjadi 94,981 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi US$1,1359 dari US$1,1193 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,5703 dari US$1,5672 di sesi sebelumnya. Dolar Australia beringsut turun menjadi US$0,7329 dari US$0,7337.

Dolar AS dibeli 122,06 yen Jepang, lebih rendah dari 123,48 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menukik ke 0,9486 franc Swiss dari 0,9619 franc Swiss, dan melonjak ke 1,3170 dolar Kanada dari 1,3097 dolar Kanada. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*