Dolar AS Diprediksi Masih akan Melemah

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sudah menunjukkan tren melemah terhadap rupiah. Akhir pekan ini mata uang Paman Sam berada di kisaran Rp 13.500.

Menurut Kepala Riset NH Korindo, Reza Priyambada, masih berlanjutnya pelemahan dolar AS di pasar spot valas global seiring masih melemahnya data-data AS antara lain pertumbuhan penjualan ritel di bawah estimasi memberikan kesempatan pada sejumlah mata uang regional untuk dapat menguat.

“Rupiah pun turut terbantukan dengan kondisi tersebut sehingga dapat berbalik menguat. Apalagi rilis neraca perdagangan kembali tercatat surplus. Meski pertumbuhan ekspor dan impor tercatat turun dari sebelumnya namun, tidak terlalu direspons negatif,” katanya dalam risetnya, Minggu (18/10/2015).

Beberapa mata uang lain pun mengalami penguatan terhadap dolar AS, seperti yen Jepang, yuan China, won Korea Selatan, dan beberapa lainnya sehingga membantu penguatan rupiah.

“Sebelumnya kami sampaikan dengan mulai adanya sentimen negatif maka akan dapat memicu pelemahan lanjutan pada rupiah jika pelaku pasar masih menghindari mata uang Asia. Untuk itu, tetap harus mewaspadai kondisi riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar serta cermati jika sinyalemen potensi pembalikan arah masih berlanjut,” ujarnya.

Masih melemahnya dolar AS dapat membantu rupiah untuk dapat bertahan positif. Laju rupiah di bawah target support Rp 13.543 dengan kurs tengah BI di Rp 13.295-13.265.

(ang/mkl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*