Dolar AS di Asia Turun Tunggu Keputusan The Fed

INILAHCOM, Tokyo – Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang negara-negara berkembang di Asia, Kamis (17/09/2015), namun menguat terhadap yen. Itu karena investor berspekulasi bank sentral AS akan menunda kenaikan suku bunga pertamanya dalam sembilan tahun.

Dolar naik menjadi 120,85 yen pada perdagangan sore di Tokyo, dari 120,61 yen pada Rabu sore di New York, setelah rilis angka perdagangan Jepang mengecewakan, dan euro menguat menjadi US$1,1302 dari US$1,1285. Mata uang tunggal juga naik menjadi 136,60 yen dari 136,11 yen.

Kenaikan tingkat suku bunga AS telah menjadi faktor ketakutan utama bagi investor yang khawatir itu bisa membahayakan pemulihan yang sedang berkembang di ekonomi utama dunia, pada saat kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan di Tiongkok telah membuat pasar global cemas. Sementara The Fed diperkirakan akan mengangkat suku bunganya pada akhir tahun, meningkatkan ekspektasi bank sentral akan menundanya ketika bertemu pada Kamis memacu optimisme di seluruh dunia, mendorong ekuitas dan minyak lebih tinggi dan mendorong pembeli untuk merebut mata uang berisiko.

Mata uang won Korea Selatan, rupiah Indonesia, dolar Taiwan, serta banyak mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi lainnya, menguat terhadap greenback. Pelemahan yen juga terjadi setelah data menunjukkan ekspor Jepang melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, terseret lebih rendah oleh melemahnya permintaan dari China.

Angka-angka juga menyoroti tantangan yang dihadapi Perdana Menteri Shinzo Abe, karena ia berjuang untuk memicu kembali pertumbuhan, sehari setelah Standard & Poor’s memotong peringkat kredit Jepang, mengatakan pemerintah memiliki sedikit kesempatan untuk memperbaiki masalah-masalah yang mendasarinya. Mereka akan menambah tekanan pada bank sentral negara itu untuk menambah lebih banyak stimulus, meskipun ekonom tetap terpecah tentang kapan bank sentral Jepang (BoJ) akan memperluas program pembelian aset yang belum pernah terjadi sebelumnya 80 triliun yen per tahun.

Junko Nishioka, kepala ekonom di Sumitomo Mitsui Bank, kepada AFP mengatakan, dia percaya bank tidak akan bertindak sampai akhir 2015 atau awal 2016, karena Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda tetap bullish tentang ekonomi.

Won Korea Selatan terus menguat beberapa hari setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor’s menaikkan peringkat utang negara itu. Dolar jatuh menjadi 1.165,95 won dari 1.176,03 won pada Rabu di Tokyo. Unit AS juga sedikit lebih rendah menjadi Rp14.438 dari Rp14.459,50, menjadi 32,37 dolar Taiwan dari 32,50 dolar Taiwan, menjadi 1,3971 dolar Singapura dari 1,3997 dolar Singapura dan menjadi 4,2458 ringgit Malaysia dari 4,2513 ringgit.

Dolar jatuh menjadi 46,48 peso Filipina dari 46,67 peso, dan menjadi 35,75 baht Thailand dari 36,00 baht. Namun, naik menjadi 66,4600 rupee India dari 66,4375 rupee.

Dolar Australia dibeli 71,85 sen AS pada Kamis di Tokyo, naik dari 71,61 sen AS pada Rabu dan naik jauh dari posisi terendah enam tahun di bawah 69 sen AS yang disentuh pekan lalu. Yuan china diambil 18,97 yen dari 18,88 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*