Dolar AS dan Singapura Melonjak ke Titik Krismon 98, Apa Kata BI?

Jakarta -Nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan terhadap berbagai mata uang dunia, contohnya dolar Amerika Serikat (AS) dan Singapura. Dua mata tersebut sudah melonjak sampai ke titik saat krisis moneter (krismon) 1998.

Dolar AS masih bertahan di kisaran Rp 13.300, setara posisinya saat Agustus 1998, tak lama setelah Indonesia terkena krismon. Sedangkan dolar Singapura tembus Rp 10.005, sama seperti waktu krismon.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah ini diakibatkan dolar AS yang secara umum menguat terhadap mata uang dunia.

“Cuma besarannya beda-beda tergantung kondisi negaranya, bahkan ada negara-negara tertentu yang sengaja melemahkan mata uangnya seperti Brasil, Turki pelemahannya jauh lebih besar bisa sampai belasan persen,” ujarnya di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2015).

Rupiah sudah jatuh hingga 7,5% terhadap dolar AS. Menurut Tirta, hal ini jauh berbeda dengan negara lain yang mata uangnya bisa melemah hingga belasan persen.

“Euro waktu itu melemah tajam, jadi rupiah kita sempat seperti menguat terhadap euro tetapi sekarang euro seperti ada perbaikan tetapi juga masih tertahan oleh Yunani. Kalau itu mempengaruhi euro, euro bisa melemah lagi baik terhadap dolar AS maupun rupiah nanti,” ujarnya.

Jika memang rupiah jatuh gara-gara dolar AS yang menguat, lalu kenapa rupiah juga loyo melawan dolar Singapura?

“Itu kan semua pokoknya secara umum dolar AS itu menguat ke semuanya, dibandinginnya itu ke dolar AS, kalau rupiah dengan mana itu coba lihat dengan yen, rupiah dengan yen itu stabil di sekitar Rp 118-120, dengan euro malah pernah menguat jadi nggak semua melemah,” jelasnya.

Apakah pemerintah tidak takut rupiah bisa menyusul dolar Zimbabwe yang satu dolar AS setara triliunan dolar Zimbabwe?

“Saya enggak mau komentar soal itu,” ujarnya.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*