Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan, jika Yunani sampai gagal bayar utangnya maka bisa berdampak buruk terhadap negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Brasil, Turki, India, Afrika Selatan, dan lainnya.
“Intinya rupiah cenderung melemah. Ini jeleknya. Mudah-mudahan itu nggak terlalu lama. Karena banyak yang sudah mempertimbangkan kalau itu gagal itu bisa menerima,” katanya kepada detikFinance, Kamis (25/6/2015).
Ia memprediksi dolar AS akan bertahan di atas Rp 13.000 sampai di kisaran Rp 13.400. Tak hanya sampai di situ, kata Lana, dolar AS masih bisa menguat lebih tinggi lagi.
“Untuk sementara masih bisa ketahan di level itu. Walaupun ruang ke atas masih terbuka. Artinya. Kalau tembus Rp 13.400 akan mencoba naik lagi. Efeknya mungkin hanya minggu pertama, itu yang kelihatannya agak berat,” terangnya.
Pada perdagangan hari ini, dolar AS pagi tadi dibuka di Rp 13.300 sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin. Secara perlahan, dolar AS terus menguat hingga ke titik tertingginya hari ini di 13.320.
(ang/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind