Dolar AS berbalik menguat setelah turun tajam

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), melanjutkan kembali beberapa keuntungan dari penurunan di tengah data penggajian non pertanian negara itu yang suram pekan lalu.

Greenback merosot dari posisi terkuatnya sejak April 2009 pada Jumat lalu (7/11), karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa perekonomian menambahkan 214.000 pekerjaan baru pada Oktober, lebih rendah dari revisi naik 256.000 pada September dan lebih rendah dari ekspektasi para analis 235.000, lapor Xinhua.

Data yang lemah merangsang kekhawatiran tentang pemulihan pasar tenaga kerja AS dan menurunkan spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebelum pertengahan 2015. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,54 persen menjadi 87,539 pada akhir perdagangan Jumat.

Para analis mengatakan gambaran keseluruhan untuk dolar AS tetap positif karena The Fed sedang menuju kenaikan suku bunga pertamanya, sementara bank-bank sentral di Eropa dan Jepang sedang dalam perjalanan untuk mengambil langkah-langkah stimulus lebih lanjut.

Greenback menghapus beberapa kerugian Senin karena indeks dolar naik 0,18 persen menjadi 87,804 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2434 dolar dari 1,2437 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5852 dolar dari 1,5862 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8614 dolar dari 0,8633 dolar.

Dolar AS dibeli 114,89 yen Jepang, lebih tinggi dari 114,54 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9680 franc Swiss dari 0,9675 franc Swiss dan bergerak naik menjadi 1,1379 dolar Kanada dari 1,1331 dolar Kanada.
(A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*