Dolar AS Balik ke Rp 13.800, Darmin: Bagus kan?

Jakarta -Nilai tukar rupiah semakin perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pagi ini, dolar AS bahkan menyentuh kisaran Rp 13.800-an.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan kondisi ini merupakan efek psikologis di pasar keuangan. Investor menyambut baik dari paket kebijakan jilid II yang sudah diluncurkan pemerintah.

‎”So what? Bagus kan? Ini psikologis saja, artinya orang melihat kebijakan-kebijakan yang diambil, orang melihat macam-macam bahwa ini serius baik, itu membuat orang lebih optimistis,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/10/2015)

Meski demikian, sinyal penguatan rupiah sudah dimulai sejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk tidak menaikan tingkat suku bunga acuan pada pekan lalu.

“Sebetulnya sejak sebulan lalu, itu apalagi terutama setelah sudah pasti tidak ada kenaikan tingkat bunga The Fed itu sudah benar-benar lebih ke spekulasi itu,” ujarnya.

Menurut Darmin, kondisi penguatan yang terjadi secara tajam, sama seperti ketika terjadinya pelemahan. Investor berbondong-bondong meletakkan dananya ke dalam negeri dan mendorong penguatan nilai tukar.

“Begitu tembus Rp 14.000 orang ramai-ramai kemudian beli dolar. Nah, kira-kira karena itu spekulasi ya sekarang juga begitu psikologisnya melihat wah ini menguat dia bergerak agak cepat,” pungkasnya.

(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*