Dolar AS Bakal Terus Menguat karena Proteksi Trump

INILAHCOM, Washington – Nilai tukar US$ diprediksi bakal semakin perkasa di bawah kepemimpinan Donald John Trump. Namun, kalau US$ terlalu kuat berefek negatif bagi AS. Jadi, semuanya bergantung keputusan Mr Trump.

Kata ahli strategi makro-ekonomi, Raoul Pal, mata uang Uncle Sam bakal terus menguat di era Donald trump. Lantaran, presiden AS ke-45 ini benar-benar menjalankan proteksionisme-nya.

Trump benar-benar ingin mewujudkan Maerika Serikat sebagai negara paling maju dan berkuasa di dunia. Semisal, pengusaha properti serta kasino ini bakan memangkas tarif pajak besar-besaran serta menambah belanja infrastruktur.

Menurut Pal yang dikenal sebagai pendiri publikasi keuangan The Global Macro Investor, reli dolar AS sedang diatur, meskipun Trump mengambil langkah-langkah proteksionis yang mungkin akan mengekang arus perdagangan.

“Secara umum, kebijakan Trump sangat berpengaruh pada dolar AS. Di bulan pertama tahun ini saja, dolar AS sudah menjadi lebih baik. Jadi wajar saja jika nanti dolar AS akan menjadi lebih tinggi,” kata Pal dikutip dari CNBC, Senin (30/1/2017).

Menurut prediksi Pal, sepanjang 2017, nilai tukar dolar AS, bakal terus meningkat hingga 25% terhadap mata uang utama dunia.

Hal ini memang bukan kali pertama diungkap Pal. Dan, prediksinya boleh dibilang jitu. Hal itu dibuktikan dengan melesatnya US$ hingga 16% pada November 2014.

Pal mengatakan, jika Trump tidak ingin US$ menguat, maka Trump harus menghentikan kebijakan yang bersifat proteksionis. Sebaliknya, kalau tidak dicabut maka posisi dolar AS bakal semakin tinggi.

Awal bulan ini, Presiden Trump tiba-tiba mengatakan bahwa industri di AS sulit bersaing dengan perusahaan Cina (Tiongkok). Hal ini sipicu karena kurs dolar AS yang terlalu tinggi. Hal inilah yang membuat produk AS dibanderol lebih mahal ketimbang produk asal Cina. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*