Dolar AS Anjlok Dalam 2 Bulan

Financeroll – Dolar diperdagakan melemah terhadap Yen Jepang di hari Senin karena timbulnya kekhawatiran atas gejolak yang timbul di pasar negara berkembang, sementara greenback diperdagangkan menguat terhadap euro.
Pasangan mata uang EUR/USD menguat tipis 0,03% terhadap dolar AS di level 1.3493, setelah melemah ke level terendah 1,3478 di hari Jumat, sejak 22 November dan euro menguat kembali di level 1,3568 setelah data sektor manufaktur zona euro pulih pada bulan Januari.

Indeks manufaktur pembelian manajer zona euro naik ke level tertinggi dalam 32 bulan 54,0 di bulan Januari, naik dari level 52,7 pada bulan Desember dan melebihi dari perkiraan awal di level 53,9.

Sementara itu, pasangan USD/JPY melemah 0,06% di level 101,95, setelah sebelumnya melemah di level 101,68. Menguatnya Yen terhadap dolar AS terus didukung oleh kekhawatiran yang terjadi di pasar negara berkembang atas melembatnya perekonomian di Cina dan dampak dari penurunan stimulus Bank Sentral AS.

Setelah data resmi yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan bahwa indeks PMI China turun dalam lima bulan di level 50,5 di level dari level 51,0 dari bulan sebelumnya dan PMI jasa resmi Cina melambat di level 53,4 pada bulan Januari dari level sebelumnya 54,6 di bulan Desember.

Pada perdagangan lainnya, pound diperdagangkan melemah dalam dua minggu terhadap dolar AS, dengan GBP/USD melemah 0,55% di level 1,6345. Melemahnya Pound Inggris terjadi karena sektor manufaktur Inggris melambat dalam tiga bulan pada bulan Januari. PMI manufaktur Inggris berada di level 56,7 pada bulan Januari, turun dari level 57,2 di bulan Desember.

USD/CHF diperdagangkan melemah 0,13% di level 0,9052, dengan NZD/USD menguat 0,26% di level 0,8108, AUD/USD menguat 0,50% di level 0,8795 dan dengan USD/CAD melemah 0,47% di level 1,1074.

Indeks dolar AS, yang melacak kinerja greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,15% di level 81,24. -DT-